Sikap perawat tentang penatalaksanaan syok hipovolemik harus lah dimiliki oleh perawat meliputi Sikap afektif (emosi), tindakan (keterampilan) dan pengetahuan dalam melakukan penatalaksanaan pada pasien dengan syok hipovolemik. Syok hipovolemik adalah syok yang sering dijumpai, yang disebabkan oleh penurunan volume intravaskular yang di akibatkan oleh kehilangan cairan eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap perawat tentang penatalaksanaan syok hipovolemik. Jenis penelitian adalah Deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Tempat penelitian di ruang instalasi gawat darurat di RSU Meuraxa Kota Banda Aceh. Alat pengumpulan data kuesioner skala likert dan multiple choise. Sampel penelitian adalah total sampling 31 perawat instalasi gawat darurat. Hasil penelitian di instalasi gawat darurat didapat bahwa sikap afektif perawat tentang penatalaksanaan syok hipovolemik berada pada kategori baik sebanyak 23 orang (74,2%), keterampilan perawat tentang penatalaksanaan syok hipovolemik berada pada katagori baik sebanyak 22 orang (71%), sedangkan pengetahuan perawat tentang penatalaksanaan syok hipovolemik berada pada katagori baik sebanyak 23 orang (74,2%).
Abstrak Syok atau renjatan dapat merupakan keadaan terdapatya pengurangan yang sangat besar dan tersebar luas pada kemampuan pengangkutan oksigen serta unsur- unsur gizi lainnya secara efektif ke berbagai jaringan Shock tidak terjadi dalam waktu lebih lama dengan tanda klinis penurunan tekanan darah, dingin, kulit pucat, penurunan cardiac output.Syok yang terjadi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu Syok Hipovolemik atau oligemik, Syok Kardiogenik, syok obstruksi dan distribusi dengan manifestasi klinis sesuai dengan derajat syok yang terjadi.Mempertahankan perfusi darah yang memadai pada organ-organ vital merupakan tindakan yang penting untuk menyelamatkan jiwa penderita. Perfusi organ tergantung tekanan perfusi yang tepat, kemudian curah jantung dan resistensi vakuler sistemik. Pasien bisa menderita lebih dari satu jenis syok secara bersamaan. Penatalaksanaan syok secara umum dapat dilakukan dengan mengatur Posisi Tubuh, mempertahankan respirasi dan sirkulasi darah.
Jurnal Syok Hemoragik.pdf
Metode: Bentuk penelitian ini adalah cohort prospektif observasional dengan analisis hubungan lactate clearance 2 jam dan 4 jam dengan keberhasilan NOM pada pasien trauma tumpul abdomen dengan riwayat syok perdarahan di RS. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai Juli 2016..
Kesimpulan: terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lactate clearance 2 jam (LC2) maupun lactate clearance 4 jam (LC4) dalam menentukan keberhasilan manajemen non operatif (NOM) pada pasien dengan syok perdarahan yang disebabkan oleh trauma tumpul abdomen.
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan multiorgan. Kematian akibat syok di negara berkembang terjadi pada sekitar 50% dalam waktu 24 jam pertama setelah tanda-tanda syok timbul. Penatalaksanaan syok hipovolemik yang utama adalah terapi cairan sebagai pengganti cairan tubuh atau darah yang hilang, sehingga dapat mengembalikan tanda-tanda vital dan hemodinamik kepada kondisi dalam batas normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh resusitasi cairan terhadap status hemodinamik (MAP) pada pasien syok hipovolemik di IGD RSUD Balaraja Tangerang. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan one group pre-test and post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami syok hipovolemik. Jumlah sampel sebanyak 25 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah pada penelitian ini adalah accidental sampling. Instrumen pada penelitian ini adalah lembar observasi dan tensimeter digital. Sedangkan analisis yang digunakan adalah uji parametrik Paired Sample T-Test, hasil perhitungan nilai significancy 0,000 (p
Jurnal ini diharapkan dapat menjadi kontributor penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan dan praktek kesehatan berbasis bukti (evidenced based practice). Bagi anda yang banyak berkutat dengan bidang ini, tentu jurnal ini akan menjadi referensi yang baik dalam perkembangan keilmuan dan wawasan pengetahuan untuk dapat mengembangkan diri, profesi, dan derajat kesehatan masyarakat.
Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) adalah jurnal yang terbit 2 kali setiap tahun pada bulan Februari dan September. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) adalah peer reviewed jurnal yang memuat artikel-artikel ilmiah mengenai arsitektur dan perencanaan lingkungan binaan pada lingkup ilmu arsitektur, lansekap, interior, perencanaan wilayah kota dan kawasan. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) mempublikasikan artikel-artikel ilmiah sebagai bahan bagi sesama akademisi dan praktisi profesional dalam menggali dan mengembangkan keilmuan, keterampilan dan sikap dalam berbagai upaya memberikan pelayanan di bidang arsitektur secara luas yang berdasarkan data-data ilmiah. Upaya tersebut diharapkan bisa meningkatkan keilmuan di bidang arsitektur dan profesionalime profesi arsitek. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) sudah terakreditasi SINTA 3 sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 85/M/KPT/2020. Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari hasil penelitian yang memuat data primer ataupun sekunder, literature review maupun systematic review, penelitian kuantitatif, kualitatif maupun metode terpadu. Ruang lingkup Jurnal Arsitektur dan Perencanaan (JUARA) adalah penelitian bidang arsitektur secara luas yang pembahasannya dimungkinkan dari aspek:
JAS : Journal of Architecture Student, merupakan jurnal mahasiswa arsitektur yang dikelola oleh Program Studi Arsitektur Universitas Aisyiyah Yogyakarya. Jurnal ini berisi tentang hasil penelitian, perancangan, karya ilmiah dan gagasan tertulis yang berada dalam lingkup disiplin bidang arsitektur. JAS terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Mei dan November.
Tim Redaksi menerima artikel dalam bahasa Indonesia dan Inggris (Bilingual). Setiap naskah yang dikirimkan akan dibaca oleh tim redaksi. Naskah yang dievaluasi oleh editor dan dianggap tidak sesuai dengan kriteria jurnal akan ditolak tanpa tinjauan eksternal. Kemudian, naskah yang memiliki minat khusus bagi pembaca dikirim ke peer reviewer, dengan dua (2) reviewer yang berbeda untuk setiap artikel dengan menggunakan sistem double-blind. Setelah direview, naskah akan dikembalikan kepada penulis untuk proses revisi.
Ileus obstruktif (Bowel obstruction) atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus. Hernia strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai oleh dokter bedah dan merupakan penyebab obstruksi usus terbanyak. Gejala umum berupa syok,oliguri dan gangguan elektrolit.
Dilatasi dan dilatasi usus oleh karena obstruksi menyebabkan perubahan ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga potensial untuk terjadi translokasi kuman.Gangguan vaskularisasi menyebabkan mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolosdari tubuh karena muntah. Dapat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus yang mengalami strangulasi.[4],[5],[6]
Pada anamnesis obstruksi tinggi sering dapat ditemukan penyebab misalnya berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia. Gejala umum berupa syok,oliguri dan gangguan elektrolit. Selanjutnya ditemukan meteorismus dan kelebihan cairan diusus, hiperperistaltis berkala berupa kolik yang disertai mual dan muntah.
Gejala umum berupa syok, oliguri dan gangguan elektrolit. Kolik dapat terlihat pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasisewaktu serangan kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada tinggi.
Darah berfungsi sebagai pemasok zat-zat yang penting untuk jaringan tubuh, seperti nutrisi dan oksigen. Pada kondisi syok, terjadi gangguan yang menyebabkan jantung dan pembuluh darah tidak dapat mengalirkan darah ke jaringan tubuh dengan optimal.
Segera hubungi layanan ambulans jika orang di sekitar Anda terlihat mengalami syok. Syok adalah kondisi yang dapat memburuk dengan cepat sehingga sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan secepat mungkin untuk mencegah komplikasi, bahkan kematian.
Selanjutnya, dokter akan langsung memberikan penanganan awal untuk memperbaiki kondisi pasien menjadi stabil. Setelah itu, pemeriksaan lanjutan baru akan dilakukan untuk mendeteksi penyebab dan tipe syok yang diderita pasien.
Syok merupakan kondisi yang berbahaya. Segera panggil dokter atau hubungi layanan ambulans ketika melihat seseorang yang diduga mengalami syok. Selagi menunggu pertolongan datang, lakukan pertolongan pertama pada pasien.
Jika tidak ditangani secepat mungkin, syok dapat menimbulkan kekurangan oksigen (hipoksia) pada seluruh tubuh. Hal ini tentunya dapat merusak jaringan dan organ tubuh, sehingga memunculkan komplikasi. Beberapa komplikasi yang dapat muncul akibat syok antara lain:
SYOK" adalah suatu kondisi yang dapat anda amati selama menilai pasien (patient assessment). Diagnosis awal dari keadaan syok dapat dibuat berdasarkan temuan-temuan pemeriksaan fisik. Meskipun keadaan syok sering diasosiasikan dengan hipotensi arteri sistemik (tekanan darah yang rendah), seorang pasien dengan tekanan darah normal dapat berada dalam keadaan syok. Sebaliknya, seorang pasien dengan tekanan darah yang rendah (misalnya sistolnya 80 mmHg) mungkin tidak berada dalam keadaan syok. Meskipun demikian, tekanan darah harus dipantau secara berkala sebagai satu alat untuk menilai apakah perfusi organ adekuat. 2ff7e9595c
Comments